Jalani skenario yang telah ALLAH SWT tetapkan, jangan pernah anda sesekalipun menyesali apa yang telah ALLAH beri. Menataplah selalu pada kaca masa depan anda

Friday, March 9, 2012

TUGAS IPS_SOSIO DRAMA_RENGASDENGKLOK


SOSIO DRAMA PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB , para pemuda mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta. Yang hadir dalam rapat itu adalah Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, Sutan Sahrir, Sukarni, Suhud dan lainnya.

Sutan Syahrir                 : (Membuka pembicaraan ) assalamu’alaikum
Semuanya yg hadir        : Waalaikum Salam
                               Sutan sahrir                  : (Membuka rapat itu dengan menyampaikan berita yang ia ketahui             tentang Jepang ). Saudaraku sekalian, saya telah mendengar yang sangat menggembirakan bagi kita semua yaitu menyerahnya Jepang terhadap sekutu saya mendengar berita tersebut dari radio Lua Negeri itu berarti terjadi klekosongan kekuasaan di Indonesia ( sutan syahrir menjelaskan dengan penuh semangat ).
Sukarni                           : ‘itu merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi kita  semua, tapi yang saya bingungkan maksud tua tadi berbicara   terjadi kekosongan kekuasaan itu apa ?
(Sukarni dengan penuh keheranan saat menanyakan hal tersebut pada sutan syahrir).
Sutan Syahrir                  : “maksud saya, Jepang tidak lagi berkuasa terhadap negeri kita karena menyerah kepada sekutu, sedang sekutu belum sepenuhnya menguasai Indonesia.

Sukarni                            : “oh, Ya  mengerti maksud tuan, terima kasih atas penjelasannya tuan (sat sutan syariri menjelaskan sukarni hanya mengangguk –ngangguk dan tersenyum)
Suta Sahrir                        : “(membalas dengan senyuman )
Chairul Saleh              :“lalu sekarang apa yang harus kita lakukan  untuk mengisi kekosongan             kekuasaan ini ?”
(dengan bicara penuh kecemasan)
Sutan syahriri                    : “Bagaimana kalau kita mengajukan kepada soekarno dan Moh. Hatrta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya.
Chairul Saleh                    : ‘Saya setuju usul anda tuan, karena waktu itu inilah yang tepat bagi kita semua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Mendengar yang dibicarakan  Chairul saleh para pemuda ricuh, mereka begitu gembiranya mendengar Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaannya Sepertinya mereka tidak sabar untuk membicarakan keinginan rakyat ini bersama Soekarno dan Moch Hatta, Chairul Saleh yang melihat sikap para pemuda tersebut kemudian mencoba  untuk menenangkan mereka.
Chaerul Saleh               : ‘Tenang, tenang semuanya harap tenang, saya mohon duduk kalian di kursi masing-masing.(dengan suara lantang ia menengakan para pemuda).
Para pemuda duduk dan  dan susasana tenang kembali

Chairul Saleh                : “Kalau kalian sudah setuju, besok kita akan mendatangi rumah Soekarno dan kita bicarakan  maksud  keinginan  kita semua , bagaimana kalau  rapat ini kita cukupkan sekian lebih baik kita pulang kerumah masing-masing.

Rapatpun akhirnya  selesai, para pemuda kembali pulang dan kembali kerumah masing-masing
Keesokan harinya  pada tanggal  15 Agustus 1945 para pemuda  mendatangi  rumah soekarno dengan maksud memberitahukan Soekarno tentang keinginan para pemuda  itu.

Sutan Syahrir            : Asalamu’alaikum , ?
Fatmawati                 : “fatmawati membukan pintu “ waalaikumSalam !
Sutan syahrir            : “Maaf bu, apakah Bung Karnonya ada , kami ingin bertemu dengannya
Fatmawati                 : “yah kang mas ada didalam, memang ada apa yah mencari kang mas ?
Chairul Saleh            : Begini Bu  ada hal  yang penting   yang harus kami bicarakan bersama.
Fatmawati                 : “oh kalau begitu   ya sudah ayo slahkan masuk, silahkan duduk
Chairul saleh             : ‘terima kasih Bu !”
Fatmawati                 : Sama-sama  (sambil tersenyum ) kalau begitu saya panggilkan dulu kangmas.

Fatmawati akhirnya pergi meninggalkan para pemuda di ruang tamu dan kemudian ia menemui Soekarno

Soekarno                     : “saat fatmawati menghampiri Soekarno di ruang baca.
  Soekarno betanya “Siapa Bu yang datang?”
Fatmawati                   : itu para pemuda datang mereka ingin  berbicara penting katanya.
Soekarno                    : (Soekarno kemudian beranjak dari kursi dan pergi untuk menghampiri para pemuda

Akhirnya Soekarno datang bersama fatmawati kemudian para pemuda berjabat tangan dengan Soekarno. Dan menceritakan maksud kedatangan mereka. Fatmawatipun pergi meninggalkan Soekarno dan para pemuda.
Fatmawati              : Ya sudah kang mas saya kembali ke belakang dulu. Masih
                                        banyak pekerjaan yang belum saya kerjakan. Oh ya tuan-tuan ini mau minum apa, biar saya ambilkan dulu !
Soekarno                : “Saya dengar dari istri saya katanya ada yang ingin kalian bicarakan memangnya apa?”
Chairul saleh          : “Kami ingin membicarakan tentang keinginan kami untuk secepatnya Indonesia memperoklamsikan kemerdekaannya
Soekarno                 : “Maksud kalian apa saya tidak mengerti?
Chairul saleh      : Maksud kami adalah menginginkan  agar secepatnya Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Soekarno                 : “Lalu kenapa kalian ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ?
Sutan sahir             : “Karena inilah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena Jepang sudah menyerah pada sekutu
Soekarno                 : “Apa kalian tidak memikirkan bahaya apa saja apabila bila kita tetap nekad memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Apa lagi kekuatan militer Jepang yang masih berada di Indonesia mampu menggagalkan rencana untuk memperoklamasikan Indonesia
Sutan sahir              : “Yang jelas kami menginginkan kemerdekaan Indonesia secepatnya!
Soekarno                : “Apa ini tidak terlalu tergesa-gesa ! sedangkan kebenaran berita menyerahkan Jepang kepada sekutu masih di ragukan, lebih baik kita cek dahulu dari sumber yang resmi !
Sutan sahir              : “Jadi usulan kami belum dapat di setujui tapi saya yakin berita tersebut benar adanya
Soekarno                : “Nanti saja kita bicarakan lagi lebih lanjut dengan anggota PPKI lainnya karena saya sendiri tidak bisa mengambil keputusan sendiri
Sutan sahir              : “Ya sudah kalau memang keputusan Bung Karno seperti itu apa boleh buat
Chairul saleh            : “Mungkin pembicaraan ini kita cukupkan sekian saja karena sudah terlalu malam. Sebelumnya kami meminta maaf mungkin kedatangan kami menganggu waktu istirahat Bung
Soekarno                : “Tidak apa-apa, silahkan!

(Merekapun berjabat tangan dan berpamitan pulang)
malam harinya para pemuda mengadakan rapat lagi tepatnya jam 20.00 WIB untuk membahas mengenai sikap Soekarno yang kurang mendukung keinginan para pemuda.

Chairul saleh            : “Bagaimana kalau apa yang kita bicarakan ini kita rundingkan kembali dengan Soekarno dan Moch Hatta ?”

Semua yang hadir    : Setuju
Akhirnya mereka berangkat ke rumah Soekarno, tak lama kemudian mereka sampai di rumah Soekarno

Chairul saleh                 : “Asalamu’alaikum !”
Fatmawati                    : “Oh mencari Kang Mas ada didalam, ayo masuk wah kebetulan sekali yah, tokoh-tokoh tua juga sedang berkumpul disini.”
Sukarni                         : Apa Bu,tokoh tua juga ada disini ?
                                    (Sukarni bertanya dengan penuh rasa kaget)
Fatmawati                    : “Ya ada, seperti Moch Hatta, Dr Samsi, Buntaran, dan yang lainnya,   maaf saya keasyikan ngobrol, mari masuk, silahkan duduk, saya penggilkan dulu Kang Mas
Sukarni                         : “Silahkan Bu !

Tidak lama kemudian Soekarno datang bersama tokoh-tokoh tua.
Chairul saleh               : “Maaf Bung, lagi-lagi kami menganggu waktu anda.
Soekarno                     : Ah tak apa-apa, lalu apa yang ingin kalian bicarakan ?
Chairul saleh             : “Begini, Bung sendiri sudah tehukah bahwa kami menginginkan Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaannya
Soekarno                  : “Yah saya tahu, kalian begitu menginginkan Indonesia segera   memperoklamasikan kemerdekaan, sama saya juga menginginkan.
Latif Hendraningrat  : Lalu kenapa Bung tidak menyetujui, kalau Bung menginginkan kemerdekaan Indonesia
Soekarno                   : “Saya tidak bisa seenaknya menyetujui usul anda, tanpa mengadakan rapat dahulu dengan anggota PPKI
Sutan sahir                : Saya berharap Bung tidak akan mengadakan rapat dengan anggota PPKI, karena yang saya takutkan nanti Jepang malah mengetahui rencana ini Bung, kita tahukan PPKI memang di bentuk oleh Jepang
Soekarno                    : “Yah saya tahu itu bahwa memang PPKI itu dibentuk oleh Jepang, tapi itu merupakan satu-satunya jembatan bagi kita unruk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Chairul saleh               : “Tetapi kami tidak ingin Jepang ikut campur tangan dalam rencana ini Bung!
Ahmad Soebarjo        : “Jadi maksudnya kita memutuskan segala ikatan dengan Jepang, begitu kan ?
Sutan sahir                     : “Memang begitulah”
Soekarno                      : “Tetapi saya tidak menyetujuinya, lebih baik kita bicarakan masalah ini dengan anggota PPKI, agar nantinya saat memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia kita tidak mengalami banyak masalah
Sutan sahir                    : Tapi....
Soekarno                      : (Memotong pembicaraan sutan sahir) “Tidak ada tapi-tapi yang tidak akan mengikuti keinginan kalian (dengan nada bicara yang tinggi. Sambil emosi yang meluap luap)

Semakin susah perundingan, para pemuda dan Soekarno berisi tegang keadaan semakin panas. Tiba-tiba Moch Hata datang

Hatta                       : “Asalamu’alaikum”!
Soekarno                 : “Waalaikum salam!”
Hatta                       : “ada apa ini para pemuda dan tokoh Bung datang berkumpul di sini?”
Soekarno                 : “Ah tidak apa-apa saya senang sekali Bung datang kemari. Kami sedang membicarakan keinginan para pemuda ini
Hatta                       :”Memang apa keinginan para pemuda itu, yang saya dengar kalau tidak salah mereka ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Soekarno                 : “Yah benar sekali itu yang mereka inginkan, tepi yang saya tidak setujui karena saya tidak bisa mengambil keputusan ini sendiri
Hatta                       : “Bagaimana kalau kita rundingkan dulu masalah ini tanpa para pemuda, kita renungkan bersama para tokoh tua?”
Soekarno                : “Baiklah saya setuju sekalo!”
Hatta                       : tapi bagaimana dengan para pemuda ini
Soekarno                : “Biarkan para pemuda itu duduk di serambi belakang

(Pemuda keluar dari rumah Soekarno dan menunggu tokoh tua yang berunding. Mereka menunggu di serambi belakang rumah sukarno)
(Bung Karno dan Bung Hatta serta para tokoh nasionalis tua berunding)

Hatta                         : “Lalu apa yang sekarang kita lakukan sedangkan para pemuda terus mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ?
Soekarno                  : “Tapi kita tidak tahu kebenaran berita tersebut, lagi pula kalau memang berita tersebut benar tentu saja seharusnya kitalah dahulu yang mengetahuinya.
Hatta                          : “Kita berfikir dahulu pada kekuatan militer”
Soekarno                   : “Benar, karena yang saya takutkan natinya malah terjadi  pertumpahan darah, mengingat kekuatan militer masih siap siaga dan kuat disini.
Buntaran                   : Ya sudah bagaimana  kalau keputusan anda dan bung Hatta untuk tidak menyetujui keinginan para pemuda ini kita sampaikan kepada para pemuda”
Hatta                           : ‘Ya sudah mari segera kita hampiri mereka!

(kemudian para tokoh nasionalis tua itu beranjak keluar dan menemui para pemuda yang sejak tadi menunggu di serambi belakang.

Suhud                     : “bagaiman keputusan anda Bung.?”
Soekarno                :”Saya tetap pada pendirian saya, bahwa kami (sambil menunjuk Bung Hatta) tetap tidak ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sekarang ini, jika memang kalian tetap pada pendirian kalian maka saya persilahkan anda untuk mencari tokoh yang lain.

Sutan Syahrir           : “Baiklah kalau pendirian adan seperti itu kami tidak bisa melakukan apa-apa , tapi yang jelas kami akan berusaha memproklamasikan kemedekaan Indonesia secepatnya.

Akhirnya para pemudapu poergi dari rumah Soekarno dengan kekecewaan yang mendalam.


Chaerul Saleh          : “Sekarang apa yang harus kita lakukan Soekarno dan Moh. Hatta tetap tidak menyetujuinya usul kita apalagi mereka berdua tetap tidak percaya dengan berita itu.

Sutan syahrir         :”Begini saja saya mengusulkan agar Bung Karno dan Moh. Hatta kita asingkan saja keluar Jakarta untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang, apakalian setuju usul saya!

Sukarni, Yusup Kamto, Muwardi berkata “ Setuju “

Sutan syahrir           : “tapi yang saya bingungkan kita akan membawa kedua tokoh Nasionalis itu kemana ya!.
Sukarni                   : ‘Kemana saja lah ( sambil kebingungan )
Muwardi                 : “Atau kita serahkan saja tugas ini kepada Singgih dan Latif Hendra Ningrat karena mereka berdua adalah anggota peta”
Latif                        : baiklah akan saya pikirkan dahulu

(sekitar 5 menit mereka berpikir)
Latif                          : “Bagaimana kalau kita bawa mereka dua ke renggas dengklok dekat Karawang, karena disana dekat dengan tempat salah satu pusat tentara peta yang keamanannya terjamin.
Fatmawati            :  Ada apa yach malam-malam begitu bertamu kemari ?(sambil mengantuk)

Latif                             : “Maaf Bu, kami tidak bermaksud mengganggu waktu istirahat Ibu, tapi ada hal penting yang harus kami bicarakan dengan Bung Karno, sekali lagi kami minta maaf!
Fatmawati                    : “Ah tidak apa-apa, mari silahkan masuk, silahkan duduk!
Latif                             : “Terima kasih bu”

Fatmawati : Sama-sama, kalau begitu tunggu sebentar yah saya panggilkan dulu Bung Karnonya. Oh ya hampir lupa kebetulan Bung Hatta juga menginap di sini katanya mereka ingin membahas keinginan para pemuda, apa Bung Hatta juga perlu saya panggilkan”

latif                         Latif                             : “Ya, tentu Bu!
(Fatmawati meninggalkan mereka berdua, ia menemui suaminya dan Bung Hatta untuk memberitahukan kedatangan para pemuda. Tak lama kemudian Bung Karno datang ia di temani oleh Moch Hatta dan Fatmawati)

 Singgih dan Latif     : “ Asalamu’alaikum”
(Mereka berdiri saat Soekarno dan Moch Hatta datang)

Soekarno                   : Waalaikum salam ayo silahkan duduk
Singgih dan Latif      : Terima kasih
Soekarno                  : Sama-sama. Bu kok tamunya tidak di tawarin minum dulu ?
Fatmawati                : Maaf Kang Mas Ibu lupa. Oh ya tuan-tuan ini mau minum apa
Latif                          : Ah ngerepotin Bu, enggak usah saja Bu, terima kasih
Fatmawati                : Biasa saja, jadi tuan ini mau minum apa
Singgih                     : Apa saja Bu yang penting halal
Fatmawati                : Ya sudah saya kebelakang dulu.
(Fatmawati pergi ke dapur untuk membuat air minum)
Soekarno                 :“Katanya kalian ingin membicarakan hal yang penting dengan saya, memang hal yang penting hal apa. Apa berkaitan dengan yang tadi siang
Singgih                     : “Sebelumnya kami meminta maaf lagi-lagi kami mengganggu waktu istirahat Anda, memang kedatangan kamu kemari memang berkaitan dengan kejadian tadi siang
Latif                      : “Jadi begini Bung, kami sebenarnya di utus kemari karena mendapat tugas untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta keluar kota.
Hatta                        : “Kemana ?”
Latif                          :”Kekerawang!”
Hatta                        : “Memang kenapa kami harus pergi keluar kota?”
Latif                         : “Untuk menghindar dari pengaruh Jepang!
Hatta                       : “Tapi kalau kami tidak mau?”
Latif                        : “Sekarang tuan bukan waktunya untuk berdebat cepat ikut kami! (dengan memaksa)
Bung Karno            : “Apakah ini semua penting?”
Latif                             : “Sangat penting!”
Bung Karno            : “Baiklah kami akan ikut tapi saya berpamitan dulu dengan Fatmawati

(Soekarno pergi dan menemui Fatmawati di dapur)
Soekarno                 : Bu, Kang Mas pamit dulu, Kang Mas akan pergi dengan para pemuda itu.

Fatmawati                : “Kemana?”
Soekarno                 : “Ke Karawang!”
Fatmawati                : “Bolehkah saya ikut. Saya merasa akhir-akhir ini perasaan saya tidak enak tentang Kang Mas!”
Soekarno                 : “Baiklah ayo cepat!”
(Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun kembali)
Singgih                    : Maaf Bung, apakah sudah selesai bicaranya kalau begitu bagaimana kalau sekarang kita berangkat agar lebih cepat.
Bung Karno            : “Ya sudah kita berangkat

Akhirnya mereka meninggalkan rumah Soekarno dan langsung menuju Renggas Dengklok di Karawang disana para pemuda sudah berkumpul menunggu kedatangan Soekarno dan Moch Hatta. Setelah lama di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah. Di sana Soekarno dan Moch. Hatta terus di desak oleh pemuda.
Latif                          : “Bung Karno, tunggu apa lagi waktu inilah yang tepat bagi kita semua memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Singgih                    : “Iya, sebaiknya Bung setuju usul kami ini (Soekarno dan Muhammad Hatta terdiam ketika para pemuda terus mendesak Soekarno dan Moh Hatta agar menyetujui keinginan para pemuda. Namun Soekarno tetap saja bersikeras dengan pendirinnya)
Soekarno                : Maaf tapi saya tidak bisa

Jawaban itu membuat Singgih marah
Singgih                    : “(Sambil menodongkan pistol kepada Soekarno)”.
“Proklamasikan Kemerdekaan Indonesia secepatnya kalau tidak kubunuh kau, apa kau mau seperti ini door door door ?”

(Peluru pistol keluar dari pistol)
Fatmawati yang melihat kejadian ini kemudian ia menghampiri dan merangkul Soekarno dan bertanya kepada para pemuda

Fatmawati               : “Apa-apaan kalian ini
(Ia bertanya dengan penuh emosi yang meluap-luap)
Sutan sahrir            : “Tidak apa-apa bu, kami cuma ingin memproklamasikan Indonesia secepatnya. Namun Bung Karno menolak
Fatmawati                : “Ya saya tahu itu. Tapi jalannya tidak seperti ini. Lagi pula kalau Kang Mas menolak untuk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia saat ini. Pasti ia mempunyai alasan tersendiri.
Sukarni                    : “Lalu dengan jalan bagaimana padahal keputusan ada di tangan kedua pemimpin tersebut
Fatmawati                : “Ya sudah bagaimana kalau masalah kalian ini kita bicarakan lagi dengan kepala yang dingin tidak dengan emosi
(Akhirnya Fatmawatipun berhasil meyakinkan para pemuda agar kembali berunding dengan Soekarno dan Moh Hatta.)
Disisi lain achmad Soebardjo yang mengetahui keberadaan Soekarno dan Fatmawati serta Muhamad Hatta berusaha meyakinkan para pemuda agar kedua tokoh nasional itu di bawa kembali ke Jakarta.
Ahmad Soebarjo      : “Sudahlah Chairul Soleh sebaliknya kalian jangan menahan Soekarno dan Moch Hatta
Chairul Saleh            : “Memang kenapa, apa alasannya?”
Ahmad soebarjo        : “Rasanya tidak adil apabila kita menahan kedua tokoh nasionalis itu
Chairul saleh            :“Tidak adil bagaimana, kami sudah mencoba untuk meyakinkan mereka namun tetap saja mereka menolak
Ahmad soebarjo       : “Saya yakin kalau kita bicara baik-baik pasti keinginan kalian akan di penuhi saya akan membantu kalian untuk meyakinkan Soekarno dan moch Hatta.
Yusuf Kamto            : “Apakah yang Bung bicarakan ini dapat di pegang, yang kami inginkan adalah kemerdekaan Indonesia besok harus di laksanakan!
Ahmad soebarjo       : “Percayalah, saya akan meyakinkan tokoh nasionalis itu agar menyetujui usul kalian itu!
Chairul saleh               : “Ya sudah sebaiknya kita sekarang berangkat ke Kerawang untuk menjemput Soekarno dan Moch hatta.
Yusuf kamto            : “Baiklah ayo kita berangkat!
Kemudian mereka berangkat ke Renggas dengklok tepatnya sampai di Renggas dengkok dan bertemu dengan Soekarno dan Moch Hatta. Setelah sampai mereka langsung berangkat lagi menuju. Hotel Den Hendels tepatnya di Jakarta. Akhirnya mereka sampai di Hotel Hendels. Kemudian Sayuti melik menghampiri pelayan restoran
Sayuti melik             : “Maaf tuan apakah ada kamar Hotel yang masih kosong untuk kami!
Pelayan hotel           : “Maaf tuan semua kamar hotel di sini sudah penuh!
Sayuti melik             : Oh begitu, terima kasih
Kemudian Sayuti melik kembali menemui Ahmad subarjo dan yang lainnya.
Sayuti melik             : “Kamarnya penuh, bagaimana yach
Ahmad subarjo        : “Bagaimana kalau kita kerumah Laksamana maeda, ia adalah teman akrab saya dia juga orang yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
Sayuti melik             : “Kalau tidak salah juga dia merupakan salah satu perwira tinggi angkatan darat, jadi pasti keamanannya terjamin.
Suhud                       : Saya setuju, karena seperti yang dikatakan sayuti melik keamanannya  terjamin
Soekarno                     : Ya sudah kalau begitu kita berangkat ke rumah kalsamana maeda

Mereka berangkat ke rumah Laksamana maeda tidak lama kemudian mereka sampai di rumah laksamana maeda
Soekarno                 : “Tok.tok.tok…! Permisi selamat malam bisakah kami bertemu dengan tuan laksamana maeda?
Orang Jepang           : Baiklah silahkan masuk tuan ada di dalam
Hatta                         : terima kasih
(Sesaat kemudian Soekarno dan Moch Hatta bertemu dengan laksamana maeda)
soekarno                    : “Selamat malam tuan?”
Laksamana maeda    : (membalas sapaan dengan senyuman) ada apa, kenapa tuan-tuan ini mendatangi kediaman saya. Apakah ada masalah yang serius
Soekarno                   : Maaf mungkin kedatangan kami menganggu waktu istirahat tuan
Soebarjo               : Kami bermaksud untuk menanyakan apakah benar berita menyerahnya Jepang terhadap sekutu itu?
Laksamana maeda      : “Dari mana tuan mendengar berita tersebut?”
Soekarno                     : Kami mendengar berita tersebut dari salah satu pemuda. Katanya dia mendengar berita tersebut dari radio luar negeri
Laksamana maeda   : Memang benar berita tersebut tapi kami masih merahasiahkannya agar tidak timbul kekacauan karena kami masih bertanggung jawab terhadap keamanan Indonesia
Moch Hatta             : Sekarang tuan yang kami bingubngkan para pemuda terus mendesak agar memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya
Laksamana maeda    : “Wah itu merupakan gagasan yang bagus mengingat inilah waktu yang tepat untuk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Moch Hatta               : “Berarti tuan menyetujuinya
Laksamana maeda     : (Membalas dengan senyuman)
Ahmad soebrjo          : “Begini, kalau maeda mengiinkan kami boleh meminjam rumah anda
Laksamana maeda      : “Boleh memang untuk apa ?
Hatta                        : “Kami telah sepakat apabila berita itu kami akan secepatnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia rencananya kami akan memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia besok pagi jadi apakah tuan keberatan
Laksamana maeda   : “Tidak tidak sama sekali lalu persiapan apa yang akan kita siapkan!
Soekarno                 : Rencanaynya kami akan membuat naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia
Laksamana maeda   : ya sudah ayo sekarang kita buat bersama naskahnya di ruang makan. Kita tidak boleh membuang waktu percuma kan!
Soekarno                  : “Rasanya terlalu banyak orang kalau kita mengerjakan naskah ini bila bersama bagaimana kalau anda, Bung Hatta, ahmad subarjo serta saya mengerjakan naskah ini bersama
Suhud                        : Benar, sebaliknya memang merekalah yang harus menuju ruang makan
Hatta                         : “Tapi bagaimana dengan para pemuda ini
Laksamana maeda   : Biarkan mereka disini menunggu kita, ayo Soekarno. Moch Hatta, Ahmad subarjo dan laksamana maeda bersama beberapa pemuda pergi ke ruang makan untuk menyusun naskah proklamasi
Soekarno                   : Biarkan saya yang mencatat
Ahmad subarjo          : Baiklah
Soekarno                   : untuk pembukaan kata apa yang bagus ya ?”
Hatta                         : “Bagaimana untuk pembukaannya kata proklamasi sepertinya kata itu cocok untuk naskah ini
Soekarno                 :Yah bagus (Kemudian ia menulisnya dalam kertas) lalu untuk isinya apa?
Ahmad subarjo        : “Tunggu sebentar biarkan saya berpikir dulu (sekitar 5 menit ahmad subarjo berpikir)
Yach, bagaimana kalau begini “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
Hatta                        : “Itu bagus, karena kan naskah ini menyatakan kemerdekaan bangsa kita (kemudian ia menulisnya dalam selembar kertas)
Soekarno                 : “Itukan bagian dari pembukaan sekarang isinya bagaimana?”
Hatta                       : “Saya sudah berpikir begini “Hal-hal yang mengenai pemindahan dan kekuasaan dll, di selenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
Soekarno                   : Yah bagus semua sudah selesai, jadinya seperti ini
Ahmad soebarjo      : “Alhamdulillah akhirnya selesai juga.
Bagaimana kalau sekarang kita menghampiri para pemuda apakah mereka menyetujuinya isi naskah ini.
Soekarno                : Ya sudah ayo kita menghampiri para pemuda
(Tidak lama kemudian mereka sampai di serambi belakang di tempat para pemuda menunggu)
Sutan sahrir              : “Bagaimana naskahnya sudah selesai Bung”
Soekarno                 : “Sudah akan saya bacakan.


Hasil Perumusan Naskah Proklamasi

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 – 8- 05
Atas Nama Bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta


Oleh cholis and friend
Cannot Copast !!!

0 comments:

comments

Total Pageviews

PR